The power of Hakiki (Windi Rahmita)


Ini kisah kedua tentang sahabatku, Windi Rahmita (Kakak). Aku beritahu padamu, sosok kakak pada foto diatas adalah yang tidak memakai baju toga, ya memang! kakak menua lebih cepat
setelah menjalani wisuda :p .

Aku tidak sehebat dan setangguh kakak. Kakak begitu tegar sebagai anak tunggal di keluarga nya, wajar saja, karena kakak terlahir dari wanita tangguh, mamih Rita.
Nama mamih sebetulnya Lisa, tapi aku lebih senang menyebutnya Rita, karena mamih begitu mirip dengan penyanyi Rita sugiarto, sangat mirip dan terlalu mirip. Kakak jarang mengeluh, padahal kakak adalah anak tunggal dan tidak ada teman berbagi di rumah, sementara aku empat bersaudara tapi lebih sering mengeluh dibanding kaka. Itulah sebabnya aku kagum akan kakak.

Kakak sering menjadi bulan-bulanan kami setelah Hanyah (nanti kuceritakan padamu tentang Hanyah). Kenapa? Karena kakak lebih cepat marah apabila ada suatu hal yang kurang cocok dengannya/tidak ia sukai. Bukan berarti kakak pemarah, kakak sebenarnya lembut dan dewasa, tapi kelembutannya tidak dapat dijadikan bahan guyonan sehingga kami lebih senang dengan kakak yang mudah marah. Haha.

Penuh Pengorbanan.
Kakak senang berusaha. Ya, berusaha menjadi yang terbaik untuk kami. Kakak sering mengabaikan urusan pribadinya untuk kami, kecuali benar-benar sibuk barulah kakak tidak bisa bersama kami, itupun setelah beribu maaf ia ucapkan karena tidak bisa menemani atau mendukung kami disaat terjadi sebuah momen penting (contoh: wisuda). Pernah kakak menyalahkan dirinya sendiri saat kami ditimpa sebuah cobaan, malam itu aku kembali melihat air mata kakak berderai. Air mata yang kakak pikir kakak melakukan kesalahan, padahal tidak sama sekali.

Moody.
Dibanding kedua sahabat perempuanku yang lain kakak adalah yang paling moody. Kakak adalah wanita GN ter-hakiki hehe (anehnya kita nurut nurut aja sama perintahnya). Terkadang kakak ceroboh juga terlebih kalau kakak sedang panic, well untungnya salah satu fungsi persahabatan adalah saling melengkapi kekurangan, jadi kecerobohan kakak sering dicegah oleh sahabat-sahabatku yang lain.

Harapan.
Jadikan galakmu sebagai perisaimu untuk berlindung dari kejamnya dunia percintaan kak, aku senang dengan kakak yang sekarang tapi kalau kakak mau berubah menjadi lebih baik lagi juga aku amat senang. Tetap tangguh, jangan goyah. Pesanku, jangan keluarkan airmata bersalah disaat kakak tidak salah. Masalah kemarin, aku tahu betul bukan kakak yang bersalah, dan aku yakin GN lain pun beranggapan yang sama denganku. Aku berdoa untuk kebahagian dan kesuksesanmu, biar kakak bisa kasih oleh-oleh almond crispy green tea untukku setiap kakak ke Surabaya. Aamiin.

Dari aku entah adik keberapa kamu di GN,


Mbul.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Penulis Hebat Aan Mansyur