Menunduklah sejenak

 
sumber : youtube

"Aku selalu mengeluh kala yang ku harap tak sesuai kenyataan. Lantas aku selalu membandingkan hidupku dengan mereka yang dilimpahi kesempurnaan. Aku sering merasa lelah dengan sesuatu yang ku anggap cobaan. Aku selalu berandai-andai untuk hidup seperti mereka, yang dikelilingi kemudahan, kesempurnaan, dan dijauhkan dari rasa kekurangan."

*****

Pagi ini aku terbangun dengan semangat yang tak membara. Tadi malam sebelum tertidur, aku mendengar kabar bahwa kawanku naik jabatan, lalu aku  membaca isi pesan yang menyebutkan kawanku yang lainnya akan melangsungkan pernikahan. Aku menghela nafas panjang, ada tanya didalam hati mengapa orang lain begitu mudah mendapat apa yang mereka harapkan, sedangkan aku tidak. Aku pejamkan mata, berharap esok akan ada satu dari sekian harapku yang Tuhan kabulkan.

*****

Aku sering merasa lelah dengan kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Tidak sedikit keluhan yang aku ungkapkan mengenai satu dua hal. Terkadang, aku merasa ingin marah dengan semua keadaan. Pagi, siang, hingga malam aku habiskan berkeluh kesah. Hariku penuh gelisah memikirkan antara harapan dan kenyataan yang jaraknya begitu terpisah.

*****

Tuhan aku ingin marah, aku selalu berdoa tapi doaku tak kau dengarkan. Aku meminta tapi tak kau kabulkan. Aku berharap pada seseorang tapi selalu engkau jauhkan. Aku mengeluh pun tak kau hiraukan.
Lantas bagian mana yang harapku akan kau dengar lalu dengan mudahnya kau kabulkan?

*****

Aku bergegas pergi, dengan muka lusuh aku menyusuri jalanan dikota ini. Sudut demi sudut aku lewati, aku berhenti di satu persimpangan. Terlihat seorang anak mendendangkan sebuah lagu untuk selembar rupiah. Aku mendengarkan dengan seksama, rasa nya lagu yang ia nyanyikan menggambarkan perasaannya sekarang. Ia berharap adanya kebahagiaan untuk hidupnya, sama sepertiku. Kembali aku berjalan menyusuri sudut lainnya, kulihat seorang wanita dengan tubuh renta terlelap tidur beralaskan dinginnya lantai pertokoan. Entah kenapa, kejadian pagi ini bagaikan rentetan teguran untuk kenikmatan Tuhan yang
sering aku lupakan.
*****

Di meja kerjaku, aku memutar kembali ingatan akan kejadian hidup yang selalu aku keluhkan. Mungkin, disaat aku mengeluh tentang suatu hidangan, ada banyak orang yang kelaparan. Disaat aku mengeluh tentang perguruan tinggi yang tak sesuai harapan, ada banyak saudaraku yang putus sekolah karena keadaan, disaat aku mengeluh tentang tempat kerjaku tak sehebat teman-teman, ada banyak tuna karya yang membutuhkan pekerjaan. Dan disaat aku marah kala Tuhan menjauhkan aku dengan seseorang, nyatanya aku lupa ada mereka yang datang menggantikan.

*****

Bukan Tuhan yang tidak baik, tapi aku. Aku tersadar bahwa untaian cobaan yang datang adalah akibat dari doaku yang terburu-buru, doaku yang tak menyatu dengan harapku. Aku yang hanya melihat orang diatas ku hingga membutakan mata akan mereka yang kondisi nya ada di bawahku. Aku yang hanya dapat mengeluh dengan usaha yang tak seberapa. Aku yang terkadang iri tanpa pernah memperbaiki diri.
*****

Sungguh, melalui hal-hal yang diluar pengharapan aku menemukan kebahagiaan jika aku mensyukuri setiap detil-detil yang menghampiri. Tuhan memahami kemampuanku hingga ia mengirimku untuk menempati ruang-ruang yang telah diatur dalam rencana-Nya . Tuhan tahu bahwa aku tidak akan bahagia jika aku bersama dengan seseorang yang telah Ia jauhkan. Dibalik hidup yang tak selalu mudah, ada harapan Tuhan untuk aku selalu berdoa dan berusaha. 

*****

Aku yang terlalu sering menengadah, membandingkan dengan mereka yang hidup mewah, hingga hidupku penuh keluh kesah. Aku lupa untuk menunduk. Membandingkan kenikmatan yang telah Tuhan berikan untukku, dengan kehidupan mereka yang ada dibawah. Dan pada akhirnya, aku ingin mengubah keluh kesahku menjadi ucapan Alhamdulillah.
                              *****

 "Ya Allah, terimakasih untuk rezeki ku saat ini, dan berkahilah saudaraku yang lain dengan rezeki mu." Aamiin




Note : Terimakasih untuk pemilik foto-foto diatas yang melengkapi tulisanku kali ini. (sumber : google)

Bandung, 02 Maret 2017
-Untuk aku dan semua yang masih lupa untuk bersyukur-
R

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Penulis Hebat Aan Mansyur