Jangan Rusak Mental Mereka

cr to owner of picture (source:google.com)
 
Tulisanku kali ini sedikit berbeda dengan tulisanku pada postingan sebelumnya. Kali ini entah kenapa aku ingin mengungkapkan ketidaksetujuanku akan sikap orang tua yang selalu membentak atau memarahi anak-anaknya dirumah.

Aku memang belum menjadi orangtua, mungkin tulisanku kali ini akan terkesan sok tahu. Apapun pendapatmu nanti akan aku terima, tapi ijinkan aku mengungkapkan mengapa aku tidak menyukai orangtua yang sering memarahi anak-anaknya.

Aku tahu, orangtua akan memiliki caranya masing-masing dalam hal mendidik anak-anaknya. Mereka pasti menginginkan anaknya tumbuh kembang dengan baik. Berbagai hal mereka lakukan untuk kemajuan anak-anaknya, termasuk mengatur segala bentuk kegiatan anaknya dirumah. Hal itu wajar dilakukan, mengingat anak dalam usia tumbuh kembang memerlukan perhatian lebih dari orangtua masing-masing.

Yang aku tidak mengerti, mengapa banyak orangtua yang masih saja mendidik anak dengan cara memarahi nya secara berlebihan? aku tahu mental anak harus diasah agar tidak menjadi sosok yang manja, oleh karena itu dibutuhkan ketegasan dari orangtua. Ya ketegasan! bukan bentakkan yang tidak karuan hingga mencaci atau secara tidak sadar melakukan bullying terhadap anak mereka sendiri. Contoh: menyebut anak mereka bodoh, kurang ajar, anak tidak tahu diri dll. Apakah itu masih bisa dikatakan wajar? menurutku itu sangat tidak wajar dan terkesan ceroboh.

Bukankah impian orangtua ingin anaknya pintar? lalu mengapa mengucapkan mereka bodoh? apa itu agar memotivasi anak agar belajar? menurutku tidak. Aku takut anak yang sering dikatakan bodoh oleh orangtua nya sendiri menjadi kurang percaya diri, karena dalam ingatan mereka, akan terngiang ucapan BODOH yang mana itu diucapkan oleh Ibu dan Ayah mereka sendiri.

Terlebih aku tidak menyukai sikap orangtua yang tidak memberikan kesempatan pada anaknya untuk bersosialisasi juga menyalurkan bakat mereka dengan memberikan ruang kreativitas pada anak. Entah kenapa menurutku sikap seperti itu akan membuat anak tidak percaya diri dan cenderung bersifat introvert nanti nya. 

Mendapat perlakuan sering dibentak, disalahkan, bullying, dimarahi, dikekang, bahkan mendapat perlakuan kasar, sungguh miris sekali usia emas anak-anak itu. Bukankah kita menginginkan anak mempunyai mental yang baik? bagaimana bisa baik apabila hal-hal itu sering mereka dapatkan. 

Anak-anak akan meniru perilaku orangtua, ya aku sering mendengar kalimat tersebut. Jika memang begitu, tidakkah kau berpikir bahwa dengan memarahi nya setiap hari, mereka akan tumbuh menjadi anak pembangkang atau pemarah? Ya aku berpikir demikian.
Aku rasa anak-anak yang masa kecilnya sering dimarahi, akan tumbuh menjadi anak yang pemarah atau menjadi seorang pembangkang. Bukan tanpa alasan, mereka dapat bersikap seperti itu karena mereka meniru apa yang orangtuanya lakukan dulu.

Aku memang masih anak ingusan yang belum merasakan cara mendidik anak, tapi setidaknya aku ingin belajar bagaimana mendidik anak dengan benar. Aku tidak ingin adik-adik dibawahku merasakan depresi atau merasa tidak percaya diri akibat dari bully ataupun kurangnya sosialisasi. Aku tidak ingin adik-adik dibawahku merasa hidup tidak berguna akibat seringnya mendapat perlakuan kasar orangtua, atau bentakan juga makian di hari-hari nya. Aku ingin generasi setelahku tumbuh cerdas, percaya diri, kreatif inovatif, dan terbuka. Aku ingin mereka merasakan dunia. 

Aku mohon, berhenti merusak mental anak. Aku yakin seluruh orangtua didunia ini adalah orangtua yang cerdas, dan aku harap mereka dapat menularkan kecerdasan itu dengan cara yang cerdas pula.
Berhenti memaki, membentak, melontarkan kata-kata tidak pantas, juga melakukan perbuatan kasar terhadap anak. Anak-anakmu, ingin hidup mandiri bukan di bully, anak-anakmu ingin hidup bahagia bukan sengsara, juga anak-anakmu ingin meraih mimpi bukan merasakan depresi. Hargai mereka, walaupun kau dewasa dan mereka dibawah usia.


Bandung, 14 Oktober 2016.
R.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Penulis Hebat Aan Mansyur