Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Teruntuk Penulis Hebat Aan Mansyur

Jika ada sebagian buku yang sering kubaca ulang walaupun aku sudah selesai membacanya, maka satu diantaranya ialah karya-karya mu.. Jika dalam salah satu puisimu kau bilang   "Aku seperti menyelami kesedihan lama yang hidup bahagia dalam pelukan puisi-puisi Pablo Neruda."    Maka untuk ku, puisi mu mengajak ku untuk menyelami setiap makna yang terselip dalam untaian kata. Ikut merasakan jatuh cinta hingga patah hati karena cinta, semua tersampaikan melalui mahakarya mu dalam buku   "Tidak Ada New York Hari Ini." Beberapa bait favorit:   "Aku seperti menyelami kesedihan lama yang hidup bahagia dalam pelukan puisi-puisi Pablo Neruda." Aan Mansyur,2016. "Ketika ada yang bertanya tentang cinta, apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata atau cukup ketidaksempurnaan kita?" Aan Mansyur, 2016. "Di puisiku hanya akan kau temukan tubuhmu jatuh ke lengan seseorang. Dia menciummu hingga kau lupa kau pernah ...

Bisa baca?

"Hi kamu, apa kabar? Bisa ketemu?" dear mr, susah ya untuk bilang itu sama kamu sekarang. 

Alhamdulillah 22 :)

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah di momen pertambahan usia ini. Banyak doa dari kalian, semoga doa yang terbaik juga yang Allah kabulkan untuk kalian. Pertambahan usia ini, aku ingin memaknai nya dengan perubahan, bukan dengan perayaan. Aku ingin menepati janji, mengabulkan mimpi dari orang-orang yang menyayangiku hingga detik ini. Begitu terlambat memang, namun setidaknya aku mencoba dan bertekad sekuat hati. Harapku, semoga perubahan ini memberikan jalan yang terbaik untuk hidupku dan agamaku. Karena aku tahu, kehidupan hari ini, tidak ada jaminan untuk aku merasakannya esok hari. Dengan segala kerendahan diri, keikhlasan hati, hijrahku ini kuberikan untuk mereka yang terkasih. Untuk Allah yang Maha Segala-Nya, untuk mama juga papa, untuk ketiga kakak perempuanku, juga untuk sahabat-sahabatku GN. Karena merekalah aku mencoba untuk menghilangkan raguku. Semoga hijrahku, menghapus segala dosa kelamku pun juga menjadi jalan menuju Jannah-ku.

Evolution? Revolution?

Esok jika aku harus menghapus sebagian diriku, ku harap tidak ada tanya mengapa. Dan esok jika aku harus menambah sebagian diriku, ku harap tidak ada alasan yang harus ku ungkapkan. Akan ada jawaban, namun biarkan semuanya berjalan seperti takdir Tuhan.

Kamu Rindu?

"Kamu Rindu?" itu tanyamu. Lalu harus bagaimana jawabku? Kalau aku rindu , dengan cepat tanya ini terjawab. Kalau aku tidak rindu , ku abaikan saja biarkan tak terjawab. Tapi yang kuhadapi, tanya mu membuat ku berelegi Juga menciptakan melankolia pagi . Mungkin hari ini, jawabku untuk "Kamu Rindu?" milikmu adalah; "Mungkin, tapi aku ragu, sehubungan dengan sikapmu yang sering tak menentu." Entahlah, kuserahkan semuanya pada waktu dan kamu. Nanti jika sikapmu sudah tak meragu, boleh kau tanya kembali aku. Mungkin saja jawabku "Iya, aku rindu."

5 Years and Died

5 YEARS AND DIED HI SMILE LAUGH RUN CATCH FLY jealous mad apologize sad tears broke hate and died

NEVERLAND

STORIES HAS BEGAN FOUND YOU A LITTLE PETERPAN THEN YOU CALLED ME ‘HI TINKER-BELL’ NO IM NOT YOU SAID YES YOU ARE CAUSE IM YOUR PETERPAN SO WHAT WE CALLED FOR THIS LAND? “NEVERLAND” FAIRY TALES? YES WE’RE -NEVER-LAND-

LIFE IS LOOK LIKE A ROLLER COASTER

How could you take me to skies for a long time but easily make me fallin to pieces for a short time. like a harry potter with his supranatural power you change my world you said:  LIFE IS LOOK LIKE A ROLLER COASTER THEN I KNOW WHAT YOU MEAN YOU HOLD ME INTO THE HIGH FLYING WITH A LAUGH SHARE THE JOY AND I SAID LIVE WITH YOU IT WILL BE MY HAPPILY EVER AFTER AND YOU EMBRACE ME TO FALL DOWN TAKE ME HOME WITH SMILE WITHOUT MEMORIES SAY GOODBYE AND COME TO ANOTHER HOME GIVE YOUR SMILE AND BRING HER TO YOUR OWN WORLD FORGET THE MEMORIES FORGET THE LOVE FORGET A SMILE I LOVE YOU GOODBYE

Karena aku sudah jera

Gambar
Cr to owner of original photo

Batas - Aan Mansyur (AADC 2)

Gambar

Tolong lepas jiwa yang ingin terbang bebas

Gambar
Cr to owner of original photo

Elegi Pagi

Elegi Pagi Tersirat tanya, jika hari itu takdir tidak membawaku ke tempat dimana aku bertemu denganmu, apakah Tuhan masih akan mempertemukan kita di ruang dan waktu yang berbeda? Mungkinkah rasa timbulkan juga suka? Atau mungkin kita akan bertemu namun membisu? Jika aku dapat merangkai takdir, pilihanku bertemu denganmu adalah dalam bisu dalam ruang keterasingan, tak mengenal apalagi berniat tuk menyapa, yang ada mungkin aku akan sibuk dengan ponselku juga kau dengan duniamu. Apa ini yang orang katakan dengan ketidaksengajaan? Apa karena bumi selalu berputar, maka waktu selalu mengijinkanku untuk bertemu denganmu? Pertemuan yang berakhir dengan rindu untukku, namun tanpa makna untukmu.  Kau, bumi, waktu, ketidaksengajaan, dan rindu. Mungkin semua itu adalah satu untukku, yaitu biru. Mencintaimu pilihanku, namun melupakan dan mematikan perasaan untukmu juga tugasku. Membencimu pun pilihanku, diantara dua jalan aku bebas menempuhnya. Pengkhianat? Brengsek...