Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Jangan Rusak Mental Mereka

Gambar
  cr to owner of picture (source:google.com)   Tulisanku kali ini sedikit berbeda dengan tulisanku pada postingan sebelumnya. Kali ini entah kenapa aku ingin mengungkapkan ketidaksetujuanku akan sikap orang tua yang selalu membentak atau memarahi anak-anaknya dirumah. Aku memang belum menjadi orangtua, mungkin tulisanku kali ini akan terkesan sok tahu. Apapun pendapatmu nanti akan aku terima, tapi ijinkan aku mengungkapkan mengapa aku tidak menyukai orangtua yang sering memarahi anak-anaknya. Aku tahu, orangtua akan memiliki caranya masing-masing dalam hal mendidik anak-anaknya. Mereka pasti menginginkan anaknya tumbuh kembang dengan baik. Berbagai hal mereka lakukan untuk kemajuan anak-anaknya, termasuk mengatur segala bentuk kegiatan anaknya dirumah. Hal itu wajar dilakukan, mengingat anak dalam usia tumbuh kembang memerlukan perhatian lebih dari orangtua masing-masing. Yang aku tidak mengerti, mengapa banyak orangtua yang masih saja mendidik anak dengan c...

Temani Aku - sheila on 7

p s : siapa yang membuatku menyukai lagu ini? Aku ingat tapi aku pura-pura lupa saja.

Dimensi

Kau yang menceritakan pagi dan aku yang menceritakan senja di sore hari.  Apa tidak ada ruang untuk kita bertemu di siang atau malam hari? Apa pagi membuat hari mu begitu padat? atau aku yang terlalu hikmat dalam indahnya jingga pada senja? Aku ra sa jawabnya tidak pada keduanya, bahkan aku sudah tidak peduli senja ada atau tidak dilangit ata s rumahku. Aku juga mera sa kau tidak terlelap dalam pagi, nyata nya dalam ki sahmu, kau ma sih bi sa bercengkrama dengan malam yang menurutmu begitu pendek. Lalu apa? apa yang membuat waktu diantara kita terhalang oleh jurang pemi sah? seolah tidak ada jalan untuk bertemu walau dalam ketidak sengajaan. Apa ego yang menjauhkan segalanya? atau malu yang menghantui hari-hariku? siapa yang mampu menjawabnya? aku ataukah kamu? Jangan pernah berpikir bahwa senja ma sih ingin aku miliki, karna nyatanya senja sudah lama pergi, mungkin mati dan tidak pernah aku pedulikan lagi. Tapi, jika yang terjadi adalah kau yang begitu mengha...

Tetaplah brengsek (dari minggu hingga sabtu)

Gambar
Aku menyukai kebrengsekkanmu dari minggu hingga sabtu Kamu dengan segala kebodohan dan kejujuranmu Bagiku menarik dan mudah untuk dilirik Hanya ada satu dari seribu. Aku bukan seseorang yang haus akan pujian, atau kata-kata romantis yang menguras perasaan, Kegoblokan yang kau ucapkan, bagiku kenyamanan Tak peduli apa yang orang pikirkan, toh aku ini yang merasakan. Kamu tahu apa yang aku takutkan? Keseriusanmu dalam berbicara, bukan apa-apa, hanya saja.. saat keseriusanmu datang, maka brengsekmu akan hilang dan aku akan rindu, menunggu brengsekmu kembali pulang. Perlu kamu tahu, aku tidak suka rindu,  kan aku sukanya kamu, dari minggu hingga sabtu. Tetaplah brengsek, sebagaimana aku menyukai itu dari dulu, dari minggu hingga sabtu. Bandung, 07 Oktober 2016. Untuk dua sahabat lelakiku.